Sebuah catatan "Tiada Duka Yang Abadi" terinspirasi dari sebuah lirik lagu Opick Tiada Duka Yang abadi.
*Doa Penawar Hati Yang Duka*
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ
Artinya : “Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah hambaMu anak hambaMu dan anak hamba perempuanMu . Ubun-ubunku di tanganMu keputusan-Mu berlaku padaku qadhaMu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepadaMu dengan tiap nama yg telah Engkau gunakan untuk diriMu yg Engkau turunkan dalam kitabMu Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu atau yg Engkau khususkan untuk diriMu dalam ilmu ghaib di sisiMu hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku cahaya di dadaku pelenyap duka dan kesedihanku.”
Qolbu adalah central bagi setiap insan. kita mengetahui namun kita tidak pernah menyadari. Kita menyadari namun kita tidak pernah menjalani. kita menjalani namun keihlasan tanpa terisi. insan berada dalam titik central maksudnya kita bisa berjalan ke arah apa yang kita inginkan. Antara hitam dan putih itulah pilihannya. semua mengarah dalam qolbu kita masing-masing. dan setiap masing-masing insan tidaklah sama kadarnya. Dan tahukah anda sekalian apa yang menjadi pembeda antara anda dan saya atau antara anda dengan teman / saudara anda, tak lain hanyalah "Iman". Iman yang kokoh mengantarkan anda ke jalan hidup yang lurus sebaliknya jika kita lupa bahwa keimanan kita hanyalah sebuah sampingan, sebuah ketertawaan, sebuah lelucon dan kurang mengikuti trend zaman sekarang yang mengatakan itu semua tidaklah membutuhkan keimanan. Apakah yang terjadi ? mungkin anda bisa menjawab dan merenunginya. mari kita saling mengingatkan.
>>sedih yang mendalam, susah yang melanda, linangan air mata yang kian terus berjatuhan, hari demi hari dengan jalan yang tertatih-tatih, hati yang begitu sakitnya tanpa henti dan senyuman hanyalah fana untuk menutupi semua "Duka" yang ada. Lebih dari sebuah kata, dan lebih dari sebuah realita jika duka sedang melanda kita. semua apa yang ada di hadapan kita hanyalah biasa bukan hal yang menarik lagi itulah hati yang duka, hati yang luka. Kita ambil sebuah kata duka dan itulah salah satu gambaran jika duka menghampiri kita. Sungguh tragis, sungguh menyedihkan dan sungguh kita harus menghindar dari itu. Anda perlu tahu mungkin tulisan ini sebagai inspirasi buat anda bahwa duka itu tidaklah selamanya untuk diresapi, karena itu semua membuat duka yang berkepanjangan pada diri anda. Terbayang dari sebuah inspirasi kata-kata dalam buku serta teman untuk penyemangat hati yang duka : "jadilah kau sebuah burung yang terbang bebas, dan jadilah kau sebuah langit yang terbentang luas". Maksudnya seekor burung yang terbang bebas tanpa batas ibarat kita jadikan hati kita yang ikhlas tanpa batas pula, memandang apa yang ada di hadapan adalah harus di hadapi dengan tidak ada batas yang penuh luka yaitu duka. Langit yang terbentang luas yaitu ibarat untuk jadikan hati anda sebagai literatur untuk bisa melapangkan hati anda seluas-luasnya karena langit tidak ada batasnya. karena duka apapun yang menghampiri kita tak lain untuk meninggalkannya hanya bersumber dari semangat serta niat dalam hati untuk bisa mengikhlaskan serta berusaha untuk selallu bersabar dan istiqomah. Ada pula kata-kata yang menarik lagi "bahwa musim kemarau yang berkepanjangan bertahun-tahun dapat dihapus dengan hujan beberapa jam atau menit" ini membuktikan bahwa seberapa lama anda menyimpan duka, seberapa lama anda tidak bisa melupakan dan sulit untuk mengikhlaskan sebuah duka karena realita anda harus bangkit. karena hidup bukan hanya sebuah ruangan yang tak berpintu dan berjendela namun anda harus memunculkan semangat hidup pada diri anda. "Innama'amaluubinniyat" (sesungguhnya segala sesuatu haruslah di dahului dengan niat) gambaran yang cerah dapat memecahkan segala apa yang anda sulitkan dalam sebuah duka. karena duka dapat dipecahkan dengan kekuatan qolbu anda. Tanamkan jiwa bahwa hidup bukanlah untuk duka namun hidup adalah untuk apa yang ada di jalan yang anda tuju saat ini. Kuatkan iman anda dan selalu ingat kepada sang Pencipta Alam Illahi Allah SWT. (bersambung)
Jumat, 15 Oktober 2010
?php
ob_start('ob_gzhandler');
header('content-type:>
3 komentar:
Ajib...
Mkasih :)
@Anonim:Sip Emang Ajib
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda berkaitan dengan postingan di atas. jika anda tidak memiliki username di google atau blog lain. Anda dapat memilih sebagai "Anonymous". Blog ini menganut system DO FOLLOW
Diharapkan agar komentar bukan SPAM, berbau SARA, dan PORN Terimakasih telah berkomentar :)