Admin

SELAMAT DATANG

Selamat datang di Coretan RD - saya senang Anda berada di sini, dan berharap Anda sering datang kembali. Silakan Berlama - Lama di sini dan membaca lebih lanjut tentang artikel yang Kami susun. Ada banyak hal tentang kami, Anda mungkin akan menemukan sesuatu yang menarik

Sekilas Tentang Admin

Nama saya Rilvan, Saya Bukan Seorang Blogger, Desainer atau Apapun Tapi Saya Hanya Seseorang Yang Ingin Selalu Belajar dan Ingin Tahu Sesuatu Yang Baru...

Welcome to My Blog Jangan lupa berikan saran kritik Anda terima kasih

Selasa, 13 Desember 2011

Masjid Tiban Babussalam Kota Probolinggo

Assalamu'alaikum,,,,Semuanya. Postingan saya saat ini akan membahas dunia kehidupan yang bernafaskan Islami. Jika kita implementasikan kedalam dunia pendidikan. Anda akan melihat dan dapat mengkajinya untuk diharapkan memperoleh penjelasan atau informasi yang telah ada. Karena saya mempunyai tujuan dalam penulisan postingan ini, yaitu agar Anda dapat mengetahui informasi tentang Masjid Tiban yang berkaitan dengan kriteria sosial masyarakat namun disini kita pula dapat mengambil "Education of History" atau Pendidikan sejarah pada Masjid Tiban Babussalam. Tahukah Anda tentang Sejarah berdirinya Masjid Tiban Babussalam itu? Mungkin Anda pernah mendengar kata dari Masjid Tiban yang ada disalah satu daerah lain tetapi disini kita akan membahas Masjid Tiban Babussalam yang merupakan masjid tertua yang ada di kota Probolinggo propinsi Jawa Timur Negara Indonesia. Pasti Anda semua ingin tahu sejarah Masjid Tiban Babussalam. Mari kita bahas lebih mendalam lagi.

Sumber Data Informasi
Sebelumnya mungkin Anda menanyakan darimana sumber yang saya dapat untuk publikasi artikel ini mengenai cerita, Asal-Usul atau Sejarah dari pembangunan Masjid Tiban Babussalam. Sumber yang saya dapat di ambil dari :
1. Informasi buku panduan Pesona Kota Probolinggo yang diterbitkan Kantor Pemuda, Budaya, Dan Pariwisata Kota Probolinggo (2008),
2. Sumber yang lain didapat dari mendengarkan cerita/ceramah Agama dari para Nara sumber pengajian yang ada di Masjid Tiban dan membahasnya.
3. Didapat dari sesepuh Masjid Tiban Alm.(H.Ismail, H.Hadhori,) beserta keluarga Silsilah garis keturunan keluarga besar yang merawat dan menjaga untuk masjid Tiban Babussalam (belum bisa mengetahui kapan tepatnya masjid Tiban pertama kali di bangun)
4. Pengurus Takmir periode Awal s/d sekarang dan saya sendiri yang juga selaku Anggota Remaja Masjid seksi sekretaris sehingga ini akan membantu saya menggali informasi mengenai masjid Tiban. (meskipun data sudah didapat namun saya mengatakan belum akurat karena pengambilan data diambil dari wawancara dimana informasi dari tiap orang tersebut yang satu dengan yang lainnya beda pendapat atau beda cerita.
Jadi pengambilan data berdasarkan ke akuratan dari cerita yang menceritakan Masjid Tiban Babussalam Kota Probolinggo yang inti pokoknya sama.

Letak dan Bentuk Fisik Masjid Tiban Babussalam

Masjid Tiban Babussalam yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta No.1 Kelurahan Pilang RT/RW 01/01 Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo Propinsi Jawa Timur-Indonesia. Dimana letak posisi Masjid Tiban berada disebelah Utara Jalan Raya Pantura dengan bagian utara berbatasan dengan Selat Madura. Masjid Tiban Babussalam merupakan masjid yang keramat bagi warga Probolinggo dan sekitarnya. Karena diceritakan Masjid ini merupakan masjid tertua yang ada di Kota Probolinggo. Bahkan disana ada jalan lintasan rel kereta api yang dibangun semasa penjajahan Belanda, yang konon kata para sesepuh bahwa masjid Tiban ini sudah ada semenjak sebelum adanya lintasan rel kereta api tersebut. Sehingga tak jarang banyak para musyafir dari luar kota singgah untuk beribadah sholat sebelum melanjutkan perjalanannya. Bagi musyafir yang ingin bermalam, panitia takmir sudah membuat ketentuan bahwa musyafir yang bermalam diberikan batas waktu selama 3hari dengan catatan wajib lapor ketua RT dan Ketakmiran Masjid Tiban Babussalam. Orang musyafir tersebut kebanyakan beribadah untuk sholat (fardlu dan sunnah), tirakat, serta berdo'a kepada Allah SWT. Namun disini ketakmiran mencegah apabila ada musyafir yang melakukan ibadah yang tidak sesuai dengan syariat Islam yang menimbulkan Bid'ah dholalah. Karena kawasan dari warga kelurahan Pilang atau warga sekitaran masjid Tiban merupakan kiblat dari orang Nahdliyin (Nahdlatul Ulama/NU).

Masjid Tiban itu sendiri berasal dari kata Tiban yang artinya ketiban jatuh secara sendiri. Maksudnya Masjid Tiban yang konon ceritanya dalam pembuatannya terjadi dalam waktu sekejap, seperti halnya cerita dari pembuatan Candi Prambanan. Masjid Tiban yang kini sudah ditambah dengan kata babussalam itu dan pernah melakukan renovasi pembangunan. Renovasi pembangunan masjid Tiban itu sendiri dimaksudkan agar bangunan tetap kokoh karena usia bangunan yang cukup lama yang dapat memungkinkan bangunan roboh sewaktu-waktu dengan catatan tidak merubah situs sejarah pada Masjid Tiban. Namun dengan beberapa kali direnovasi bangunan yang benar-benar tidak boleh dilakukan renovasi pada bagian utama ruangan masjid yaitu diruangan bangunan tua dengan atap kuda-kuda bangunan prisma persegi empat dan terdapat 4 tiang penyangga yang asli tidak pernah dilakukan renovasi dengan tekstur dan bentuknya. Menurut (Alm) H.Ismail (salah satu imam masjid Tiban sekaligus tokoh agama) disayangkan pemugaran atau renovasi juga dilakukan ditempat pengimaman padahal tempat itu sangat bernilai menurut beliau yang juga memiliki seni sejarah dari nenek moyangnya. kata beliau, "saya pernah bermimpi sing ngrekso (bermimpi nenek moyang masjid tiban yang terdahulu) ketika pembongkaran tempat pengimaman yang sebelumnya saya berpesan jangan pernah dibongkar atau direnovasi tempat pengimaman itu. dan sayapun saat itu jatuh sakit dan panas yang menggigil ketikan mendengar tampat pengimaman benar-benar direnovasi. Setelah itu saya juga mendapatkan kabar bahwa salah satu tukang yang melakukan renovasi tempat pengimaman itu mengalami musibah kejatuhan bahan material bangunan yang mengakibatkan cedera". Allahu'alam bisshowaf. Beberapa tempat yang dijadikan sebagai bangunan atau tempat yang mempunyai nilai seni dan sejarah hingga sekarang antara lain :
1. tempat pengimaman Sholat (mengalami renovasi)
2. empat(4) Tiang masjid dan Atap kuda-kuda penyanggah bangunan utama dengan bahan kayu jati yang sudah memiliki usia yang sangat tua, dan tidak ada 1pun paku untuk merekatkan antar kayu. (masih ada dan dijaga pelestarian seni sejarahnya)
3. bangunan utama tempat sholat laki-laki dan perempuan yang memiliki bangunan yang sejak dahulu dengan renovasi hanya lantai dan pengecatan saja, yang membedakan bangunan dahulu dengan desain bangunan yang sekarang adalah atap bangunan dahulu memiliki bentuk prisma segi empat.
4. Sumur Masjid Tiban yang memiliki usia tua sejak dahulu serta ada tempat kamar mandi dengan bak air yang panjang ± 2meter. yang konon bangunan ini sakral atau keramat. dan banyak para musyafir menyempatkan mengambil air tersebut yang diyakini melalui perantara air tersebut dengan meminta ridho kepada Allah SWT agar apa yang dinginkan terkabulkan. catatan untuk saya, sebagai orang Nahdliyin (NU) jika Anda menganggap hal ini merupakan syirik / Bid'ah dholalah itu tergantung penilaian dan penafsiran Anda sendiri. Kita memang menyakini bahwa kita semua diciptakan Allah SWT dan akan kembali kepada-NYA. dan LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH (Tidak ada daya dan upaya kecuali pertolongan Allah SWT).
5. Terdapat Batu Napak Tilas Syekh Maulana Ishaq R.A yang konon merupakan tempat bertapanya Syekh Maulana Ishaq R.A dengan memiliki ± lebar 40cm x panjang 1meter. di ceritakan pula bahwa dahulu pernah ada yang mencoba mengangkat batu tersebut sekitar lebih dari 10orang mengangkatnya dan tak ada yang bisa mengkatnya dan tidak tergeser sama sekalipun.
6. terdapat area makam / kuburan di depan masjid Tiban babussalam yang merupakan dari keluarga silsilah nenek moyang yang terdahulu yang pernah merawat dan mengurus masjid Tiban.


Napak Tilas Syekh Maulana Ishaq R.A
Masjid Tiban sebagai persinggahan dari Ulama Syekh Maulana Ishaq, R.A. Beliau dulu sebelum perang melawan musuh selalu beribadah kepada Allah SWT di Masjid Tiban. Beliau selalu berjalan mulai kota Banyuwangi dan selanjutnya masjid Tiban inilah sebagai tempat persinggahan Syekh Maulana Ishaq dan membesarkan, merawat masjid ini. Kemudian beliau meneruskan perjalan hingga ke kota Pasuruan. dari perjalanan hidupnya beliaupun meninggal ± (wafat pada th 1463. Syekh Maulana Ishaq R.A menghabiskan waktunya dengan berdzikir kepada Allah SWT dan Rosulullah di Masjid Tiban babussalam. Tempat posisi yang biasanya ditempati beliau berada di depan dekat tiang cagak sebelah utara. Sehingga tak jarang bagi para Musyafir memanfaatkan waktu berdzikir pula ditempat yang sama pada tempat posisi Syekh Maulana Ishaq. Pada pertapaan atau tempat duduk berdiam diri (semedi mendekatkan diri kepada Allah SWT) berada di batu panjang yang lebar 40cm dan panjang 1meter itu. Dimana saat ini batu tersebut masih ada keberadaannya didekat makam Masjid Tiban babussalam.

Kegiatan Islami yang ada di Masjid Tiban Babussalam
1. Pelaksanaan kegiatan hari besar Islam, misalnya Hari Raya Idul fitri, Idul Adha, Maulid Nabi SAW, Isro' Mi'roj, dll
2. Pengajian rutin tiap hari Kamis malam Jumat
3. Khataman Alqur'an yang kemudian dilanjut dengan Acara Manakib tiap permulaan tanggal 1 kalender Islam yaitu bersama pengasuh dan pengurus, santri dari Pondok Pesantren Roudlatul Muttaqien.
4. Malam jum'at legi diadakan Istighosah bersama.
5. Sekitar bulan Oktober Masjid Tiban mengadakan Haul Syekh Abdul Qadir Al Jaelani R.A dan Syekh Maulana Ishaq R.A


Kumpulan Moment foto Masjid Tiban :
Clik tombol show
Foto waktu Haul

Foto ini pernah dimuat di media masa cetak dan sekaligus membuat heboh masyarakat kota probolinggo, foto ini hasil bidikan fotografer Dodit Supriyanto


0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda berkaitan dengan postingan di atas. jika anda tidak memiliki username di google atau blog lain. Anda dapat memilih sebagai "Anonymous". Blog ini menganut system DO FOLLOW
Diharapkan agar komentar bukan SPAM, berbau SARA, dan PORN Terimakasih telah berkomentar :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Terima kasih telah berkunjung.
Jangan Lupa komentarnya ya.
by Rilvan And Diah